KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT

Diposting oleh no Selasa, 05 Januari 2010

KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT

JENIS-JENIS UJIAN
Lima jenis ujian yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan secara wajar (lihat Gambar 12-1)

A. Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman dari Pengendalian Internal
Lima jenis prosedur audit yang berhubungan dengan pemahaman auditor akan pengendalian internal :
1. Memperbarui dan mengevaluasi pengalaman auditor yang sebelumnya auditor dengan entitas itu
2. Meminta keterangan dari personil klien
3. Membaca manual sistem dan kebijakan klien
4. Menguji dokumen dan arsip
5. Mengamati aktivitas dan operasional entitas
Prosedur yang digunakan untuk memperoleh bukti dari resiko pengendalian . dan ujian Dilakukan untuk menentukan kepantasan dari rancangan dan efektivitas operasional pengendalian internal yang spesifik, dan Jenis prosedur ujian pengendalian :

• Meminta keterangan dari personil klien yang sesuai
• Menguji dokumen, arsip dan laporan
• Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian
• Melaksanakan kembali prosedur klien

Ujian Substantif dari Transaksi
Prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dolar (salah saji moneter) yang secara langsung mempengaruhi ketepatan dari saldo laporan keuangan
1. Ujian substantif transaksi
menentukan apakah ke-6 sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi telah dipenuhi untuk setiap kelas transaksi.

2. Prosedur Analitis
melakukan perbandingan dari jumlah tercatat untuk harapan yang dikembangkan oleh auditor
Tujuan prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun :
1. Menunjukkan kehadiran kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
2. Mengurangi ujian rincian saldo
3. Ujian Rincian Saldo
berfokus pada saldo buku besar akhir, baik neraca saldo dan akun laporan penghasilan, dominasi ujian rincian saldo pada neraca lajur



MEMILIH JENIS UJIAN UNTUK DILAKSANAKAN

Jenis Bukti
Hubungan antara jenis ujian dan jenis bukti (lihat Tabel 12-2)
• Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman dari pengendalian internal dan pengujian pengendalian hanya melibatkan pengamatan, dokumentasi, pemeriksaan dan pencapaian kembali.
• Pemeriksaan atas klien dibuat dengan tiap jenis perjanjian.
• Dokumentasi dan pencapaian kembali digunakan untk tiap jenis ujian kecuali prosedur analitis
Biaya Relatif
• Keputusan jenis pengujian mana yang dipilih untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup  biaya bukti
• Jenis pengujian sesuai dengan tingkatan biaya :
1. Prosedur analitis
2. Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman sari pengendalian internal dan pengujian pengendalian
3. Ujian substantif atas transaksi
4. Ujian rincian saldo

a. Hubungan antara Prosedur Analitis dan Pengujian Substantif
• Prosedur analitis  hanya menyediakan indikasi dari kemungkinan salah saji
• Jika fluktuasi prosedur analitis tidak biasa dikenali  pengujian substantif transaksi atau pengujian rincian saldo harus dilakukan untuk menentukan apakah salah saji dolar sudah benar-benar terjadi
• Auditor melaksanakan prosedur analitis dan percaya bahwa kemungkinan salah saji material adalah kecil  pengujian substantif lainnya dapat dikurangi

b. Pertukaran antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
•  hubungan antara pengujian substantif dan penilaian resiko (termasuk pengujian pengendalian) pada tingkatan efektivitas pengendalian internal yang berbeda
• Pengujian substantif atas transaksi adalah lebih mahal dibanding tes dari pengujian pengendalian

c. Hubungan antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
• Pengecualian dalam pengujian pengendalian  suatu indikasi kemungkinan salah saji yang mempengaruhi nilai dolar dari laporan keuangan
• Pengecualian dalam pengujian substantif dari transaksi atau pengujian rincian saldo  deviasi pengujian pengendalian
• Pengujian substantif transaksi atau pengujian rincian saldo  harus dilakukan untuk menentukan apakah salah saji dolar sudah benar-benar terjadi

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PENGUJIAN AUDIT
• SAS 80 (AU 236) dan SAS 94 (AU 319)
• Tidak praktis untuk mengurangi resiko pendeteksian dengan hanya melakukan ujian substantif
• Auditor perlu melaksanakan pengujian pengendalian untuk mendukung penilaian resiko pengendalian menajdi dibawah maksimum
• Mengurangi tingkat uji coba pengendalian yang otomatis


CAMPURAN BUKTI
Kombinasi dari kelima jenis pengujian yang digunakan untuk siklus manapun
a. Analisa Audit 1
Klien perusahaan besar dengan pengendalian internal yang canggih dan resiko inheren yang rendah :
• Auditor melakukan pengujian pengendalian yang ekstensif
• Auditor sangat percaya kepada pengendalian internal klien untuk mengurangi pengujian substantif
• Pengujian substantif transaksi dan ujian rincian saldo  diperkecil
• Pengujian pengendalian dan prosedur analitis  relatif murah
b. Analisa Audit 2
Perusahaan berukuran sedang, banyak pengandalian dan beberapa resiko inheren :
• Auditor memutuskan untuk melakukan semua jumlah pengujian menengah, kecuali prosedur analitis yang akan dilaksanakan secara ekstensif
• Pengujian ekstensif dilaksanakan jika ada aresiko inheren
c. Analisa Audit 3
Perusahaan berukuran sedang tetapi mempunyai sedikit pengendalian efektif dan resiko inheren yang besar :
 Tidak ada pengujian pengendalian yang dilakukan
 Ditekankan kepada ujian rincian saldo dan ujian substantif transaksi, juga beberapa prosedur analitis
 Prosedur analitis dilakukan untuk mengurangi pengujian substantif
 Biaya audit relatif tinggi karena jumlah pengujian substantif yang rinci
d. Analisa Audit 4
Auditor menemukan penyimpangan pengujian pengendalian ekstensif san salah saji yang penting selagi melakukan pengujian substantif transaksi dan prosedur analitis :
 Pengendalian internal tidak efektif
 Pengujian ekstensif dan rincian saldo dilakukan untuk mengganti kerugian hasil yang tidak dapat diterima dari pengujian yang lain

RANCANGAN PROGRAM AUDIT
Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas transaksi
 Bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman untuk memperoleh pengendalian internal dan mempengaruhi program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif :
1. Uraian tentang prosedur yang dilakukan untuk memperoleh suatu pemahaman dari pengendalian internal
2. Resiko pengendalian yang dinilai
• Metodologi untuk merancang ujian :
 3 langkah pertama  melakukan prosedur untuk memahami pengendalian internal, menilai resiko pengendalian, mengevaluasi manfaat-biaya dari pengendalian pengujian.
 Prosedur audit meliputi pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi tergantung  resiko pengendalian yang dinilai
 Pengendalian efektif, resiko pengendalian yang dinilai adalah rendah  pengujian pengendalian sangat ditekankan

Prosedur Audit
Pendekatan untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi menekankan pemenuhan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi.
Pendekatan 4 langkah berikut dilakukan ketika auditor merencanakan untuk mengurangi resiko pengendalian yang dinilai :
1. Menggunakan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi kepada kelas transaksi yang diuji
2. Mengidentifikasikan pengendalian kunci yang harus mengurangi resiko pengendalian untuk masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksi
3. Untuk semua pengandalian internal yang digunakan untuk mengurangi penilaian awal dari resiko pengendalian dibawah maksimum (pengendalian kunci), mengembangkan pengujian pengendalian yang sesuai
4. Untuk potensi jenis salah saji yang berhubungan masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksi

Prosedur Analitis
Prosedur analitis relatif murah dan dilakukan pada 3 tahap audit berbeda:
1. Dalam tahap perencanaan untuk membantu auditor memahami bisnis klien dan menentukan bukti lain yang diperlukan untuk memenuhi resiko audit yang bisa diterima
2. Selama audit, terutama selama pengujian substantif
3. Mendekati akhir audit sebagai ujian akhir kewajaran

Pengujian Rincian Saldo
Metodologi untuk merancang pengujian rincian saldo diorientasikan kepada  sasaran hasil auit yang terkait dengan saldo
o Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian susbtantif atas transaksi untk siklus penjualan dan penagihan
o Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang
 Auditor melaksanakan prosedur analitis untuk suatu rekening untuk 2 tujuan :
1. Mengidentifikasikan salah saji yang mungkin dalam saldo akun
2. Mengurangi pengujian audit yang terperinci
o Merancang pengujian rincian saldo piutang dagang untuk memenuhi sasaran audit yang terkait dengan saldo (lihat Bab 3)
 Pengujian rincian saldo yang telah direncanakan meliputi :
1. Prosedur audit
2. Ukuran contoh
3. Materi untuk dipilih
4. Penetapan waktu
Tahapanya :
• Mengidentifkasikan resiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang dagang.
 Sebagai bagian dari memeproleh suatu pemahaman dari industri san bisnis klien
• Menetapkan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai resiko inheren untuk piutang dagang.
 Keputusan auditor  menetapkan penilaian awal tentang materialitas untuk audit secara keseluruhan dan mengalokasikan totalnya ke saldo akun (salah saji yang dapat ditolerir)
 Salah saji ditolerir lebih rendah mengakibatkan  lebih banyak uji coba rincian dibanding suatu jumlah yang tinggi
• Menilai resiko kendali untuk siklus penjualan dan penagihan.
 Pengendalian efektif mengurangi resiko pengendalian dan karenanya bukti yang diperlukan untuk pengujian substantif transaksi dan ujian rincian saldo
 Pengendalian yang tidak memadai meningkatkan bukti substantif yang diperlukan

Tingkatan Pemisahan dari Aktivitas Perencanaan
• Gambar 12-8  menunjukkan kegiatan perencanaan yang utama dan tingkatan dari pemisahan yang biasanya diterapkan
• Tingkat pemisahan  keseluruhan audit hingga sasaran hasil audit yang terkait dengan saldo untuk masing-masing akun

Program Audit Ilustrastif sebelumnya
Program audit (lihat Tabel 12-4) perlu dikembangkan setelah mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi pengujian rincian saldo dan didasarkan pada asumsi tentang :
1. Resiko Inheren
2. Resiko Pengendalian
3. Hasil dari pengujian pengendalian
4. Pengujian Substantif atas transaksi
5. Prosedur analitis

Hubungan Sasaran Audit yang terkait dengan transaksi dan Sasaran Audit yang Terkait dengan Saldo
• Ketika semua sasaran audit yang terkait dengan transaksi telah dipenuhi, auditor masih menggunakan pengujian substantif dari saldo untuk sasaran audit yang terkait dengan saldo berikut:
1. Nilai yang dapat dicapai
2. Hak dan kewajiban
3. Presentasi
4. Penyingkapan

0 komentar

Posting Komentar